Terbentuknya UPBJJ-UT Pangkalpinang didasari oleh kepentingan daerah untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. “Pada waktu itu SDM yang kita miliki sangat minim, untuk memenuhi  jabatan–jabatan penting terpaksa import dari Jakarta dan Palembang.”  kata mantan anggota DPRD KA Ronie yang juga alumnus UT. Bertolak dari pengamatan ini,  menurut mantan Ketua IKA UT Babel, IKA UT sebagai organisasi pada waktu itu menyampaikan kepada Gubernur H. Hudarni Rani, bahwa sementara Propinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai Propinsi yang baru berkembang, kita memanfaatkan yang sudah ada yaitu pengembangan UT yang dikoordinasi oleh (Almh) Drs. Hardja HS menjadi UPBJJ-UT Pangkalpinang yang terpisah dari Palembang. Alasan lainnya karena Universitas Terbuka dengan program belajar jarak jauh sesuai dengan kondisi alam Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Mahasiswa tersebar diseluruh pelosok Bangka Belitung, terutama di pulau-pulau kecil dimana terdapat PNS dan guru untuk meningkatkan pendidikan tinggi yang hanya bisa dilakukan oleh Universitas Terbuka pada waktu itu. Diharapkan PNS lulusan Universitas Terbuka inilah yang akan mengisi lowongan jabatan penting yang dipemerintahan dan dinas-dinas baik tingkat propinsi maupun daerah pemekaran kabupaten.
Gayung pun bersambut, Gubernur Propinsi Kepuluan Bangka Belitung pada saat itu, H. Hudarni Rani merespon dengan keputusan agar di ibu kota Propinsi di buka kantor UPBJJ-UT. Hal itu yang memudahkan mahasiswa melakukan registrasi, ujian dan lain-lain yang berhubungan dengan kegiatan akademisi.
Pada bulan Desember 2002, Gubernur Hudarni Rani mengutus KA Roni selaku ketua IKA UT, untuk menemui Rektor Universitas Terbuka Prof. Dr. Atwi Suparman, M.Sc melalui Pembantu Rektor III UT Drs. Hasmonel M.Hum. ”Sebelum ketemu Bapak Rektor UT, saya diajak Pak Hasmonel melihat-lihat suasana gedung Universitas Terbuka di Pondok Cabe Tanggerang Jakarta.” cerita KA. Ronie. Gedung yang serba lengkap ini, jelas Pak Ronie biasa dipanggil,  terdapat ruang modul-modul, percetakan dan tak kalah penting ruang distribusi yang untuk mendistribusikan segala keperluan yang menyangkut kegiatan UT keseluruh Indonesia.
Setelah keliling gedung UT, lanjut KA Ronie, akhir bertemu Rektor dan disambut sangat hangat. ”Pertemuan saya dengan Rektor mendapat sambutan yang sangat hangat, Pak Rektor langsung merespon apa yang saya paparkan dan spontanitas Pak Atwi memerintah Pak Hasmonel agar permintaan Bangka Belitung segera ditidak lanjuti.” tutur  mantan anggota Dewan Babel ini. Lebih lanjut, tutur KA Ronie yang waktu masih menjadi anggota DPRD Babel, ”Saya senang Bangka Belitung datang jemput bola dan peduli akan dunia pendidikan yang akan mengantarkan SDM seperti halnya Gorontalo” ungkap Rektor kepada KA Ronie.
Dukungan pendirian UPBJJ-UT Pangkalpinang, lanjut Ronie, juga dari Wakil Gubernur Suryadi Saman yang kebetulan juga almnus UT. ”Beliau sebagai alumnus waktu itu sangat peduli terhadap UT, dan beliau juga menfasilitasi peningkatan  IKA UT Kota Pagkalpinang menjadi IKA UT Provinsi Kepulan Bangka Belitung, seiring dengan terbentuk Provinsi Babel ini” terang Ronie.
Propinsi Kepulauan Bangka Belitung terbentuk atas dasar Undang-Undang Nomor : 27 Tahun 2000 , yang terdidir dari 2 kabupaten dan 1 kota. Pada akhir tahun 2003, mengalami pemekaran wilayah kabupaten menjadi 6 kabupaten dan 1 kota. Propinsi ini merupakan daerah kepulauan yang terdiri atas kurang lebih 254 pulau, dengan jumlah penduduk 1.074.775 jiwa  ( lihat tabel 1), dengan rician pulau Kepulauan Bangka dikelilingi 65 pulau kecil dan Kepulauan Belitung dengan dikelilingi 189 pulau  kecil.